Simak Berikut Fungsi Rem Cakram Pada Mobil & Cara Kerjanya
Di antara sekian banyak komponen mesin mobil, rem cakram merupakan salah satu bagian yang paling vital. Ia berfungsi sebagai peranti yang memastikan keselamatan dan keamanan pengemudi dan penumpang.
Untuk menjaga performa rem jenis ini agar selalu optimal dan tahan lama, diperlukan perawatan yang tepat dan berkala, seperti memeriksa tekanan oli, mengganti kampas rem yang sudah aus, dan memeriksa keausan rotor.
Hal ini amat penting dilakukan untuk menghindari risiko kecelakaan dan memastikan keamanan berkendara. Informasi lengkap mengenai rem jenis ini bisa ditemukan di bawah ini.
Fungsi Rem Cakram Pada Mobil dan Cara Kerja
Secara singkatnya, komponen tersebut fungsinya untuk mengontrol laju kendaraan saat dioperasikan. Dengan demikian, pengemudi bisa berhenti dan mengatur kecepatan kendaraan kapanpun dibutuhkan.
Di masa lampau, sebagian besar mobil menggunakan sistem pengereman melalui rem drum atau yang juga disebut rem drum. Akan tetapi, mobil keluaran terbaru sekarang ini banyak menggunakan disc brake, baik di bagian depan maupun di bagian belakang.
Dengan adanya peranti ini, saat pengemudi hendak menghentikan laju kendaraan, ia tidak perlu mengambil ancang-ancang dari jauh. Adanya peranti ini membuat semua kaki-kaki di bagian mobil terhenti seketika saat pedal rem diinjak.
Selain itu, keberadaan peranti ini pun membuat jarak pengereman menjadi lebih pendek. Hal inilah yang menyebabkan keamanan pengemudi dan penumpang lainnya jadi lebih terjamin.
- Cara Kerja Rem Cakram Saat Pedal Diaktifkan
Agar lebih jelas, gaya pengereman bermula sejak pedal rem diaktifkan. Istilah singkatnya adalah saat pedal rem diinjak. Sistematika aktivasi rem ini menghasilkan tekanan hidrolik di cylinder master. Oleh karena adanya tekanan tersebut, piston yang berikatan dengan actuator rem menjadi aktif.
Piston ini akan menggerakkan brake caliper yang berfungsi untuk menghentikan rotor secara paksa. Cara kerja piston ini yakni dengan mengapit rotor memakai dua kampas yang telah digerakkan oleh piston.
Efek dari pengapitan ini yaitu menyebabkan putaran rotor menjadi terhambat. Lalu menghasilkan panas akibat adanya gesekan. Ketika disc brake berhenti, ban mobil pun secara tidak langsung dipaksa untuk berhenti dan kecepatannya menjadi berkurang.
Cara kerja rem cakram seperti ini memberikan efek gaya gesek pada ban dan permukaan aspal. Gaya gesek tersebut menimbulkan suara berdecit dan bau gosong seperti ban terbakar karena panas.
- Cara Kerja Saat Pedal Rem Dilepas
Sistem daya apit ini dapat aktif dan tidak aktif bergantung pada pedal rem. Saat pedal rem aktif, maka daya hidrolik akan melakukan tugasnya sebagai bagian dari sistem pengereman. Akan tetapi, saat pedal rem dilepas, tekanan hidrolik menjadi terlepas.
Imbasnya, caliper brake dan actuator kehilangan kekuatan untuk mengerem. Di saat itu, rem ini berarti bekerja secara maksimal. Rotor yang tidak diapit lagi kemudian putarannya akan terganggu dan ia akan kembali bekerja.
Sejatinya, sistem ini bergantung pada seberapa besar kekuatan pedal rem diinjak. Makin kuat pedalnya diinjak, makin erat jepitan kampas dan sistem pengereman menjadi sempurna.
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa cara kerja rem itu sendiri terdiri dari beberapa mekanisme yang saling berkaitan. Misalnya saja dari perubahan gaya gesek dan keadaan diam yang menghasilkan panas sampai konfigurasi komponen-komponen di sistem pengereman.
Nah, itulah fungsi rem cakram. Sebuah kendaraan dapat dihentikan laju kendaraannya berkat adanya pedal yang membuat brake caliper menjepit lempengan rem. Lakukan perawatan yang tepat dan berkala demi mendapatkan sistem pengereman yang awet dan bekerja maksimal.
Dengan mengetahui informasi ini, Anda akan lebih mudah mengenali kondisi komponen ini pada mobil Anda dan dapat segera mengambil tindakan dengan cermat. Dapatkan informasi seputar fungsi kerja komponen lainnya dengan mengunjungi website berikut https://suzukitradajateng.co.id/.