Kenali Fungsi & Cara Menggunakan Radiator Flush
Maka dari itu setelah menggunakan air mineral, lakukan flushing pada radiator. Supaya sisa kotoran dari air mineral tidak menyumbat kinerja radiator.
2. Ada Sumbatan
Ciri-ciri terjadinya sumbatan pada radiator yakni proses pendinginan mesin melambat. Sumbatan pada radiator ini harus segera diatasi.
Caranya dengan melakukan flushing pada radiator. Supaya sumbatan bisa terangkat dan kinerja radiator kembali optimal.
3. Coolant Tak Pernah Diganti
Penggantian coolant harus dilakukan paling tidak 6 bulan - 1 tahun sekali. Jika lebih dari itu, maka Anda harus melakukan flushing pada radiator.
Sebab, coolant yang tidak pernah diganti bisa memunculkan kerak. Kualitasnya juga menurun dan bisa menguap. Tak hanya itu, coolant yang buruk juga membuat air radiator berkurang. Jadwalkan radiator flush segera untuk menangani masalah ini.
Catatan Penggunaan radiator flush
Tak semua masalah bisa diatasi dengan radiator flush. Ada sebuah kondisi yang tidak boleh melakukan flushing. Yaitu saat tutup radiator berkarat.
Jika tutup radiator sampai pada tutup, maka kondisi karat pada radiator sudah sangat parah. Maka dari itu tidak disarankan melakukan radiator flush. Sebab flushing bisa membuat logam radiator ikut terkikis.
Nah, apabila logam terkikis, maka lapisannya menjadi tipis. Peluang terjadinya kebocoran bisa meningkat.
Radiator flush bisa dilakukan sendiri di rumah. Namun jika Anda ragu dan tidak bisa melakukannya, sebaiknya segera bawa ke bengkel terdekat, supaya tidak jadi kesalahan saat melakukan perawatan mobil kesayangan Anda. Kunjungi https://suzukitradajateng.co.id/ untuk dapatkan informasi atau tips otomotif lainnya.